Saturday, September 10, 2011

Sweet Anger

Eeeerrrgghhhh.
Aku hari ini udah nglakuin tindakan yang bener-bener bodoh. Tapi untungnya, itu malah membawaku mengetahui sesuatu yang sebelumnya nggak aku kira.

I think you are my friend. But after I knew it, after I knew about something behind you....I'm sure that I must think it twice.

 Dear my dearest  friend, apa kamu sudah cukup gembira sekarang? Apa kamu sudah puas melakukan semuuua yang kamu inginkan?

Apa kamu nggak punya kerjaan lain selain mencampuri urusan orang lain? Memang hidupku itu hidupmu?
I have my own life, friend. Ini hidupku, tapi kenapa kamu yang selalu mengambil alih semuanya? Ini pilihanku, tapi kenapa kau terus, terus, dan menerus menganggap bahwa kau juga berhak untuk tampil sebagai pemeran utama di dalamnya? Aku juga punya privasi. Kamu nggak bisa ya ngehormatin privasi orang? Kamu, selalu sibuk untuk mengumbar-umbar privasiku di depan orang lain, di depan banyak orang lain yang nggak terlalu kukenal. Bangga ya kalo kamu bisa ngumbar-ngumbarin privasi orang? Bangga??

Asal kamu tau aja ya, aku udah menahan semua tekanan ini dengan begitu sabar. I also have your trump card, friend. Aku punya kartu mautmu. Kamu nggak inget kalo aku juga tau sesuatu dari kamu? Kamu juga mau aku nyebarin semua privasimu ke orang-orang?

Dan aku minta, mind your own bussiness. Urusi hidupmu sendiri, dan bukan jadi aktor di kehidupan orang lain. THANKS.


No comments:

Post a Comment

Setahun di Psikologi

I can't give enough thanks to You, God. Because You are waaaay to kind to me. Udah 2 semester berlalu di psikologi, dan, walaupun banya...